Jumat, 07 Desember 2012

Cerita Magang ku


RAGAM CERITA
DI SAAT MAGANG

            Pertama kali sampai di Banda Aceh kami peserta prakerin begitu senang karena bebas dari aturan sekolah. Aturan yang mengikat kami. Beberapa teman di antar oleh orang tua nya. Baru sampai saja kami sudah jalan-jalan ke Pante Pirak, dengan alasan mau beli sabun, beli makan, beli ini – beli itu. Akhirnya tidak sampai lima hari uang kami semua habis. Setelah satu minggu pertama kami berpoya-poya karena masih ada uang, namun minggu kedua dan ketiga kami harus extra menghemat. “Ya pandai-pandai mengatur uanglah jangan terlalu boros” kata orang tua saya.

          Hari pertama masuk kerja saya sempat neurves karena baru pertama terjun dalam dunia industri. Saya takut berbuat kesalahan dan takut di marahi oleh pembimbing dan atasan. Tetapi saya beruntung mendapat pembimbing yang baik hati. Bang Said pembimbing saya. Saya di ajarkan banyak hal olehnya diantaranya, saya di ajarkan tentang bagaimana mendesain undangan, kartu nama, faktur, dan lain sebagainya. Saat menerima order pertama kali saya sempat takut tidak bisa membuatnya dan memang benar tidak bisa, namun  karena saya takut malu lalu saya buat apa yang saya bisa buat dan hasilnya memang tidak salah alias benar. Bang Said bilang “jangan takut salah, karena kalian juga masih belajar” kata-kata itu menambah semangat saya untuk terus belajar.
          Saya sempat bosan di tempat magang karena karyawannya pada diem semua alias belum ramah dan belum mau ngomong sama saya, mungkin mereka belum bisa menyesuaikan diri dengan kehadiran saya. Tetapi setelah 3 hari saya magang saya sedikit senang karena mereka sudah bisa menyesuaikan diri dengan hadirnya saya di antara mereka.
          Ada beberapa cerita suka dan duka yang kami lewati bersama di tempat kami tinggal.  Kami bisa tinggal sama-sama dan saling berbagi satu sama lain, namun karena perbedaan pemikiran dan watak ada di antara kami yang berselisih. Sampai ada yang pindah kamar dari kamar kami gara-gara perselisihan tersebut yang awalnya kami 5 orang menjadi 3 orang dalam kamar tersebut. Saya sendiri sempat tidak nyaman dengan keadaan ini. Ada yang saling bersikap dingin, ada yang bersikap cuek, dan ada juga yang sempat marah dan melontarkan kata-kata yang tidak enak di dengar. Saya sendiri sering bertengkar dengan Arif karena dia sering membuat saya jengkel dan kesal dan juga sempat bersikap dingin padanya namun itu tidak berlangsung lama, 2 hari saya bersikap dingin gk tahan diemin orang lama-lama, takut dosa apalagi sama saudara seiman.
          Ada suatu peristiwa yang di takutkan guru terjadi pada kami. Yaitu kami kena tegur karena anak perempuan masuk kamar laki-laki dan sebaliknya. Berita itu dengan sekejap terdengar oleh guru, kami tidak bisa mengelak lagi dengan adanya laporan itu. Peringatan pertama kami dapatkan dan apabila kami melakukanya lagi kami terancam di pulangkan ke Sabang. Peristiwa seperti ini terjadi dua kali pada kami karena hal sama, teguran keras kami dapatkan lagi. Satu orang yang berbuat semua terkena imbasnya.
          Baru dua minggu kami magang sudah minta izin karena meugang puasa Ramadhan. Lalu masuk kerja lagi sampai tiga minggu kemudian  libur lagi karena lebaran selama 2 minggu. Ada juga yang hanya 3 hari liburnya bahkan ada yang sudah masuk kerja saat lebaran kedua.
          Setelah hampir 2 bulan saya magang di CV. Tati Group cukup menyenangkan dan banyak ilmu serta pengalaman yang saya dapat. Karyawannya ramah dan kompak. Pernah waktu puasa saya di ajak berbuka bersama dengan mereka. Karena saya lupa bilang sama teman di Mess saya di telpon dan di tanya kenapa belum pulang, saat pulang udah hampir isya jadi sudah males mandi dan sesudah shalat isya langsung istirahat karena kecapean.
          Pada suatu sore kami di kagetkan dengan kamar kami yang sudah digenangi air karena siangnya hujan deras melanda Banda Aceh dan sekitarnya. Sebagian kamar kami basah sedangkan kamar teaman kami yang ada di depan habis di genangi air. Barang-barang mereka basah semua. Besoknya mereka gk masuk kerja karena tidak ada baju bersih. Untungnya tas pakaian saya selalu saya letakkan di atas tempat tidur jadi selamat. Pada malam itu kami tidur berhimpit-himpit dengan barang-barang kami di atas tempat tidur. Rasanya tidak nyaman sekali.
          Semoga apa yang saya dapatkan selama prakerin bisa jadi pelajaran hidup untuk saya. Bahwa betapa sulitnya hidup mencari nafkah sendiri, tidak ada yang masakin, makan tidak teratur, menjalin kekeluargaan dengan teman-teman. Pengen lagi tinggal satu tempat tinggal dengan teman-teman. Semoga kita bisa menjadi kebanggan orang tua, agama, sekolah, diri sendiri dan menjadi kebanggan dan memberi manfaat bagi orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar